Seiring dengan laju peningkatan perekonomian Tiongkok, urgensi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik juga meningkat. Apalagi saat ini, Tiongkok telah menjadi negara dengan total emisi karbondioksida terbesar di dunia dari aneka manufaktur – pupuk kimia, tenaga listrik, otomotif, plastik dan kertas, permukiman dan kantor (besi, baja, dan kaca).
Salah satu kajian menyatakan bahwa puncak emisi karbon akan tercapai pada tahun 2040, dengan argumen: 1. laju urbanisasi di Tiongkok akan mencapai 70%; 2 proporsi industri sekunder turun menjadi 30%; 3 pertumbuhan penduduk sudah pernah mencapai puncaknya; dan 4. angka produksi produk dengan konsumsi energi tinggi cenderung menurun. Tahun itu dipilih dengan urgensi penyesuaian dan penurunan ekonomi yang diakibatkan oleh perubahan gaya hidup, peningkatan harga, ditutupnya pabrikan boros energi, tidak terlalu membebani konsumsi rakyat lagi.
Buku ini sangat tepat untuk pemerkayaan perspektif dan perbandingan bagi pola pembangunan hijau dan rendah emisi antarnegara, termasuk Indonesia yang tengah giat membangun. Pemerhati dan praktisi lingkungan; pelaku dan pemerhati kebijakan publik; ahli perkotaan dan perdesaan yang berfokus pada energi hijau dan sehat, serta para calon investor pabrikan, sangat perlu membaca dan mengakses informasi karya kumpulan ilmuwan Tiongkok ini.
Info Buku | |
ISBN | 978-623-6421-16-1 |
Dimensi | 17.5 x 25 cm |
Jenis Cover | Soft Cover |
Jenis Kertas | Bookpaper |
Berat | 400 gram |
Jumlah Halaman | 297 hlm |
Tahun Terbit | 2021 |
Penerbit | Pustaka Obor Indonesia |