Penulis: Humphrey Wangke (Editor)
Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk mempromosikan pembangunan ekonomi kelautan berkelanjutan untuk kesejahteraan warga negaranya. Sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman hayati laut dan komunitas pesisir yang besar, Indonesia ingin memastikan bahwa ke depan pengelolaan ekonomi kelautan harus seimbang antara kepentingan ekonomi, kesehatan laut dan kesejahteraan masyarakat.
Penegasan itu disampaikan Presiden Joko Widodo sebagai respons Indonesia terhadap kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan High Level Panel on Sustainable Ocean Economy tahun 2020. Hasil penelitian lapangan menunjukan upaya untuk membangun perekonomian kelautan secara berkelanjutan harus melibatkan semua pemangku kepentingan mulai dari TNI AL, Bakamla, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Luar Negeri, akademisi hingga para nelayan.
Posisi strategis yang dimiliki Indonesia membawa konsekuensi munculnya sejumlah tantangan di bidang keamanan maritim baik dalam bentuk ancaman tradisional maupun non tradisional.
Konstelasi geografis Indonesia yang terbuka dan berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga, sangat memungkinkan terjadinya kejahatan lintas negara dan konflik antar negara yang bersifat tradisional, seperti pelanggaran wilayah ZEE, maupun ancaman keamanan non-tradisional seperti perompakan, perdagangan orang, penyelundupan orang, illegal fishing hingga terorisme.
Keamanan maritim dan pembangunan ekonomi kelautan berkelanjutan pada akhirnya menjadi terkait. Akibat degradasi lingkungan telah melahirkan kejahatan di laut karena muncul sikap radikal dari para nelayan. Sebaliknya, ppengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan tidak akan mungkin terjadi tanpa tingkat keamanan maritim yang memadai.
Inti dari hubungan antara keamanan maritim dengan ekonomi kelautan berkelanjutan adalah tata kelola di laut yang kooperatif yang memunculkan ketertiban, baik ditingkat nasional, regional maupun global. Persoalan di laut sangat kompleks, bersifat lintas sektoral, lintas yurisdiksi, dan bahkan lintas batas ngara.
Karenanya, perlu pemahaman yang sama tentang apa yang terjadi di laut sehingga kerjasama dalam informasi menjadi faktor penting dalam kerja sama internasional sehingga bukan hanya apa kegiatan di laut tetapi apa tantangan yang sebenarnya perlu ditangani. Dengan demikian kepercayaan dan kebersamaan menjadi dasar keberhasilan.
Info Buku | |
ISBN | 978-623-321-125-3 |
Dimensi | 15.5 x 23 cm |
Jenis Cover | Soft Cover |
Jenis Kertas | Bookpaper |
Berat | 200 gram |
Jumlah Halaman | xii + 134 hlm |
Tahun Terbit | 2021 |